SPONSOR IKLAN

Kamis, 18 Desember 2008

|

Vucinic Sang Penentu


Mirko Vucinic mungkin takkan bisa menghilangkan bayang-bayang Francesco Totti sebagai andalan utama lini depan Il Lupo. Namun keberadaannya di skuad AS Roma tampak semakin mantap.

Memasuki musim ketiganya di Olimpico, Vucinic baru menghasilkan 14 gol di Seri A, termasuk tiga di musim ini. Statistik tersebut tentu tergolong biasa-biasa saja. Ia masih terlalu jauh untuk dibandingkan dengan Totti, yang sebenarnya kerap bermain sebagai trequartista atau penyerang lubang.

Meski demikian, Vucinic makin terbukti sebagai sebuah opsi bagus jika Totti sedang buntu dalam menjebol gawang lawan. Ia kerap menjadi pahlawan yang menentukan kemenangan timnya.

Bukti terakhir ia tunjukkan saat skuad Luciano Spalletti menundukkan Bologna 2-0 di babak perdelapanfinal Coppa Italia, Kamis (19/12/2008) dinihari WIB. Tak ada gol sampai 10 menit terakhir, Vucinic memecahkan kebuntuan itu. Tak hanya satu, ia malah mencetak dua gol cepat masing-masing di menit 83 dan 86. Giallorossi pun melesat keperempatfinal.

Sebelumnya, Vucinic juga telah menunjukkan betapa vitalnya peran dia untuk Roma. Saat menjamu Chelsea di Liga Champions pada 4 November lalu, ia mencetak dua gol ke gawang Petr Cech. Roma menang dengan skor 3-1.

Di pertandingan terakhir Seri A pekan lalu Vucinic juga jadi pahlawan kemenangan Roma atas Cagliari. Saat papan skor masih menunjukkan angka 2-2, pemain berusia 25 tahun itu mencetak gol pamungkas di masa injury time.

Kini, setelah sejumlah bukti ia hadirkan, setiap lawan Roma harus berhati-hati karena Vucinic berpotensi menjadi penentu klub ibukota Italia itu.

sumber : Detik com

|

Copa Italia : Roma Melenggang

Dalam pertandingan Rabu (18/12/2008) dinihari WIB, Roma berhasil melanjutkan kiprahnya di turnamen ini setelah memukul Bologna dua gol tanpa balas. Dua gol kemenangan Il Lupi dicetak oleh Mirko Vucinic di menit 83 dan 86.

Bermain di Olimpico, peluang pertama dalam pertandingan ini ditorehkan oleh Vicenzo Montella. Sayang bagi dia, tendangan melengkungnya di menit kesebelas masih melebar.

Roma pun menekan melalui Jeremy Menez, namun hingga babak pertama usai laga masih imbang tanpa gol.

Di babak kedua pertandingan berjalan alot. Serangan yang dibangun kedua tim masih belum berujung gol, meskipun peluang beberapa kali dibuat oleh Vucinic dan Montella.

Publik Olimpico baru bersorak saat laga tersisa tujuh menit, setelah umpan pendek dari Menez berhasil diteruskan Vucinic menjadi gol. Roma pun unggul 1-0.

Selang tiga menit kemudian, Vucinic kembali membobol gawang Bologna setelah penyerang Montenegro ini berhasil mencuri bola dari Marcello Castellini. Ia kemudian berhasil mempecundangi Colombo dan menceploskan bola ke gawang lawan.

Keunggulan 2-0 bertahan hingga akhir pertandingan. Roma pun berkesempatan mempertahankan trofi Piala Italia yang direbutnya musim lalu. Di babak perempatfinal akan bertemu pemenang Inter Milan versus Genoa, yang baru akan bertanding pada 13 Januari mendatang.

Susunan pemain:

Roma: Artur; Cassetti, Loria, Mexes, Panucci (46' Riise); Cicinho, De Rossi, Brighi; Baptista, Menez (82' Okaka); Montella (71' Vucinic).

Bologna: Colombo; Lavecchia (69' Marchini), Britos, Castellini, Rodriguez; Adailton, Volpi (46' Confalone), Carrus, Cesar; Amoroso (74' Coelho); Marazzina.

Selasa, 16 Desember 2008

|

Sanksi UEFA Untuk Roma

Romanistis sempat berulah saat Chelsea melawat ke Olympico dalam ajang Liga Champions beberapa waktu lalu. Beberapa orang tidak bertanggung jawab melempar kembang api ke tengah lapangan dan menunjukkan aksi tidak simpatik lainnya.

Meski tidak sampai menggangu jalannya pertandingan, UEFA tetap menilai hal itu sebagai sebuah pelanggaran. Roma pun dinilai sebagai pihak yang bertanggung jawab terkait hal ini.

Imbasnya, Roma harus menanggung sanksi dari UEFA berupa denda sebesar 18 ribu poundsterling, demikian seperti diwartakan Football Italia.

Tak hanya berupa sanksi denda, Roma juga mendapat ancaman dari UEFA akan mencabut hak mereka sebagai tuan rumah final Liga Champions musim 2008/09 jika fans mereka kembali berulah di kemudian hari.

Selain Roma, tiga klub lain yaitu Olympique Marseille, Feyenoord dan Deportivo la Coruna juga mendapat sanksi dari UEFA, juga karena ulah tidak simpatik pendukungnya.